Postingan

Pernikahan impian

. Kamu yang berbeda menawarkan diri bukan sekedar untuk mencoba. Kamu yang datang disaat kamu telah benar-benar siap. Menepis segala keraguan. Menjawab segala penantian. Mewujudkan segala impian. Menjadikannya sebagai kenyataan. Menghadiahkan atas segala kesabaran. . Bukan dengan janji manis yang kamu tawarkan saat itu. Bukan pula mengajakku dalam kebahagiaan yang menipu. . . Kamu datang dengan cara yang sungguh mulia. Menemui kedua orang tuaku dengan orang tuamu. Dan menjelaskan segala niat baikmu terhadapku. Sungguh semua begitu membuatku terharu. Ternyata telah datang juga seseorang yang selama ini ditunggu. . . Alhamdulillah, Allah mengizinkanmu untuk dipertemukan denganku.. Doa rinduku terjawab karena hadirmu. Kita bersama melangkah bahagia.. Dengan bismillah.. Membangun rumah tangga hingga ke Jannah-Nya.. In Syaa Allah..

Kamulah takdirku

Teruntuk kamu laki-laki yang ditakdirkan Allah untukku. Terima kasih telah menerimaku apa adanya. Semoga kamu tak pernah lelah dan selalu bersabar menerima segala kekurangan dan kesalahan lalu kamu beri nasihat untuk aku perbaiki diri. Terima kasih karena kamu telah memilihku. Aku yakin tentu di luar sana jauh lebih banyak wanita yang lebih cantik, lebih baik, lebih sukses, lebih cerdas, pokonya lebih daripada diri ini yang hanya wanita biasa saja. Tapi aku percaya kamu pun tentu memiliki alasannya  karena kamu pun percaya atas ketetapan takdir-Nya. Ya,, kamu laki-laki yang berani mendatangiku dengan cara yang baik. Tanpa janji manis, rayuan selangit, atau hal lain yang dilakukan mereka yang juga menawarkan dirinya kepadaku. Kamu datang dengan cara yang mulia nan berbeda. Dengan sikapmu yang dingin nan cuek tetapi kamu berhasil meluluhkanku. Ya,, mungkin sebelumnya kamu yang langsung memintaku kepada Dia yang telah menciptakanku. Sungguh betapa romantisnya kamu :) Beberapa ha

Maaf aku tak akan lagi merindukanmu

Pada saat itu aku lupa bahwa kamu adalah milik-Nya. Pada saat itu aku terlalu percaya diri kita akan bersama. Pada saat itu aku merasa tidak mampu untuk melepaskanmu. Tapi kini semua telah berlalu. Kenangan tentang dirimu akan terkubur rapih dan aku tak ingin mengoreknya kembali. Bukan lagi aku yang berusaha melepasmu, tetapi Allah lah yang berkuasa hingga pada akhirnya memalingkanku darimu dan membuat rasa ini pergi tanpa tersisa. Aku yang seolah-olah selalu gagal melepaskanmu. Padahal semua itu karena lemahnya keyakinanku pada kuasa Allah dan lemahnya keimananku pada takdir Allah. Kini aku sadar tidak semua hal yang kita percayai terbaik maka baik pula juga bagi Allah. Allah yang lebih tau dan Dia yang lebih sayang daripada rasa sayangmu terhadap dirimu sendiri. Perpisahan kita bukanlah kesedihan. Justru ini adalah hadiah terindah Allah yang berharga. Kita yang salah padahal kita tahu kita berada di jalan yang salah tetapi kita masih saja menjalankannya. Meski yang kita la

Andai dirimu tahu..

* Andai kau tahu, bagaimana hebatnya Allah mengatur segala urusan hidupmu, pastilah hatimu akan meleleh karena cinta kepadaNya. – Ibnu Qayyim * * Andai kau tahu ,* Allah yang mendetakkan jantungmu tanpa berhenti sepanjang hidupmu sampai detik ini. Allah yang mengatur, bahkan kamu pun tak sanggup. * Andai kau tahu ,* Allah yang membangunkan kamu tiap pagi hari, setiap hari sampai detik ini. Bukankah betapa sering alarm yang kamu atur tak membangunkanmu.? Dan Allah-lah yang menghidupkanmu setelah ditidurkan. * Andai kau tahu ,* Allah yang memberimu rejeki. Bukankah kamu hanya tinggal melangkah ke dapur dan mengambil sepiring nasi untuk bisa kamu santap. Sedang Allah mendatangkan beras itu dari sawah yang jauh disana, lalu dipanen petani, lalu di selepkan menjadi beras, lalu di kirim ke berbagai daerah melalui perjalanan panjang lalu sampai ke warung kelontong dan akhirnya kamu beli dan tinggal hanya memasaknya saja. Allah yang mendekatkan rejekimu. Setiap hari itu terjadi. Buk

Menikah bukan untuk bahagia

Jika kamu menikah hanya untuk bahagia, maka kamu salah besar. Jika hanya untuk bahagia, jomblo pun bisa. . Awal dari petaka adalah menggantungkan bahagia pada manusia lainnya. Pada suami, pada istri, atau bahkan orang tua. Sebab mereka sama lemahnya dengan dirimu. . Atau meletakkannya pada peristiwa dan pencapaian. Jika lulus, jika nikah, jika dapat kerja, jika punya anak, dan Jika-jika lainnya. Sebab "jika" itu tak akan ada habisnya. Tidak ada ujungnya. Seharusnya, sandarkan bahagia itu hanya pada Allah yang telah menciptakanmu. Dia Maha Besar,  Maha berkuasa atas segala sesuatu. Tanpa kehendak dan izin-Nya, kamu tidak bisa berbuat apa-apa. Jika hatimu benar-benar menjadikan Allah sebagai sandaran, maka tidak peduli bagaimanapun dunia sangat kejam padamu. Kamu akan tetap berbuat baik bukan karena mengharapkan balasan kebaikan dr orang yang kamu tolong. Tapi tahu, bahwa Allah Maha Melihat, malikat tetap mencatat, sekecil apapun kebaikan yang kamu lakukan. Kamu hanya men

Muslim yang Kaffah..

Terlahir sebagai seorang muslim adalah hal yang layak kita syukuri. Namun di antara kaum muslimin tidak mampu melihat indahnya islam, kurang memahami agama islam itu sendiri, karena hanya beragama secara ikut-ikutan atau hanya karena turun-temurun saja tanpa mencari dan mempelajari lagi ilmu agama. . . Di antara kaum muslimin bahkan merasa berpuas diri memandang islam hanya dari kejauhan. Bahkan, tak sedikit mereka malah merasa takut mempelajari islam secara mendalam dan menyeluruh. . . Islam adalah agama yang sempurna dan menyeluruh. Islam adalah jalan hidup, penerangnya islam adalah Alquran dan Assunnah karena antara islam dengan sunnah diibaratkan seperti  ikan dengan air yang tdk bs dipisahkan. . . Islam juga merupakan metode beragama (manhaj) rabbani laksana buhul tali yang kuat dan tidak akan putus jika seluruh ajarannya benar-benar diterapkan. . Allah berfirman dalam Q.S. Al Baqarah ayat 208. Dalam ayat tersebut Allah menyeru para Hamba-Nya yang beriman untuk masuk k

Setelah menikah nanti...

Setelah kita menikah nanti, inginku sederhana; bersamamu, sampai pada Jannah-Nya. Setelah kita menikah nanti, aku ingin menceritakan semua rahasiaku padamu. Karena aku tak ingin ada rahasia di antara kita. Setelah kita menikah nanti, aku ingin kita saling mengingatkan akan kebaikan juga keburukan. Jika aku berbuat buruk, sekecil apapun, ingatkan aku. Jika aku lupa melakukan kebaikan, sekecil apapun, ingatkan aku. Setelah kita menikah nanti, keinginanku bukan video romantis berdua, bukan foto-foto kemesraan seperti kebanyakan orang untuk diumbar-umbar. Tapi, Setelah menikah nanti, aku ingin di bimbing untuk menjadi wanita shalihah yang lebih baik. Ajak aku untuk semakin taat untuk mencapai ridho-Nya. Ajak aku untuk terus menuntut ilmu syar'i. Karena bagiku, keharmonisan tak perlu untuk di umbar-umbar, seindah apapun itu. Ya. Setelah kita menikah, nanti. . . .