Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2017

Surat cinta untuk Ramadhan.

Sebelas bulan menanti kedatanganmu. Tamu mulia bagi umat islam Bulan sejuta hikmah. Bulan yang dinantikan oleh langit dan bumi. Bulan teristimewa diantara bulan lainnya. Bulan penuh pengampunan. Bulan penuh keberkahan. Bulan penuh kemuliaan. Bulan ketika para do'a diijabah. Bulan ketika segala kebaikan bernilai ibadah. Bulan ketika segala pahala dilipatgandakan. Bulan yang terdapat malam nuzulun qur'an. Andai dalam dua belas bulan kau tak hanya hadir di satu bulan saja.. Supaya bisa lebih lama bersama.. Namun semua sudah menjadi Takdir-Nya. Namun perpisahan ini membuat kami terus berdoa untuk dapat lagi berjumpa. Tak terasa waktu bersamamu hampir usai. Kau akan meninggalkan kami dalam waktu yang tak lama lagi. Kepergianmu membawa kesedihan. Akankah kita dapat bertemu dan bersama kembali seperti saat ini? Kepergianmu membuat langit dan bumi menangis. Sebab bulan teristimewa, tamu termulia akan beranjak pergi.. Keistimewaan yang ada padamu membuatku merinduka

Mengapa harus bersyukur?

A da suatu cerita tentang seorang gadis buta yang membenci dirinya sendiri karena kebutaannya itu. Tidak hanya terhadap dirinya sendiri, tetapi dia juga membenci semua orang kecuali kekasihnya. Kekasihnya selalu ada disampingnya untuk menemani & menghiburnya. Dia berkata akan menikahi kekasihnya hanya jika dia bisa melihat dunia. Suatu hari, ada seseorang yang mendonorkan sepasang mata kepadanya sehingga dia bisa melihat, temasuk kekasihnya. Kekasihnya bertanya, "Sekarang kamu bisa melihat dunia. Apakah kamu mau menikah dengan-ku?" Gadis itu terguncang saat melihat bahwa kekasihnya ternyata buta. Dia menolak untuk menikah denganya. Kekasihnya pergi dengan air mata mengalir, kemudian menulis surat singkat kepada gadis itu, "Sayangku, tolong jaga baik2 bola mata saya." Kisah di atas memperlihatkan bagaimana pikiran seseorang bisa berubah di saat status hidupnya, kondisi dan Keadaannya dan segalanya berubah. Hanya sedikit dari kita yang ingat kea

Semut dan kepompong

Di suatu hutan yang rindang, hidup berbagai binatang buas dan jinak. Ada kelinci, burung, kucing, capung, kupu-kupu dan yang lainnya. Pada suatu hari, hutan dilanda badai yang sangat dahsyat. Angin bertiup sangat kencang, menerpa pohon dan daun-daun. Kraak! terdengar bunyi dahan-dahan berpatahan. Banyak hewan yang tidak dapat menyelamatkan dirinya. Badai baru berhenti ketika pagi menjelang. Matahari kembali bersinar hangatnya. Tiba-tiba dari dalam tanah muncul seekor semut. Si semut terlindung dari badai karena ia bisa masuk ke sarangnya di dalam tanah. Ketika sedang berjalan, ia melihat seekor kepompong yang tergeletak di dahan daun yang patah. Si semut bergumam, “Hmm, alangkah tidak enaknya menjadi kepompong, terkurung dan tidak bisa kemana-mana. Menjadi kepompong memang memalukan! Coba lihat aku, bisa pergi ke mana saja ku mau,” ejek semut pada kepompong. Semut terus mengulang perkataannya pada setiap hewan yang berhasil ditemuinya. Beberapa hari kemudian, semut berjalan di jalan

Semut yang rajin

Raja Salomo adalah seorang Raja yang paling bijaksana di seluruh dunia, dia seorang yang sangat pandai, dia suka memperhatikan kehidupan binatang dan tumbuh-tumbuhan. Raja Salomo menasihati kita agar kita meneladani si semut Semut, badannya kecil, ia adalah binatang yang imut, sekali injak atau cubit aja dia bisa mati. Walaupun imut, badannya kecil, tetapi semut itu adalah binatang yang rajin, dan suka bekerja keras. Semut tidak pernah duduk-duduk dan melamun, tidur-tiduran dan bermalas-malasan. Coba perhatikan kalau ada semut yang naik ke meja makanmu, pasti ia terus berjalan untuk mencari makanan. Waktu seekor semut bertemu dengan sebutir gula, ia akan menggotongnya dan dibawanya ke sarang. Semut tentu saja merasa capek juga, apalagi kalau sarangnya jauh, tetapi semut tidak malas, ia tetap membawa makanan itu ke sarangnya yang jauh itu. Lalu kalau makanan yang diangkatnya itu terlalu besar….misalnya potongan roti, ia tidak berkata begini “ waaaaaaaaaaaaaah makanan ini terlalu be

Katak yang tuli

cerita lagi tentang seekor katak yang tuli. Pada suatu hari ada sekumpulan katak-katak kecil, yang berlomba-lomba. Tujuannya adalah mencapai puncak sebuah menara yang sangat tinggi. Penonton berkumpul bersama mengelilingi menara untuk menyaksikan perlombaan dan memberikan semangat kepada para peserta… Perlombaan pun dimulai…Secara jujur: Tak satupun penonton benar-benar percaya bahwa katak-katak kecil akan bisa berhasil mencapai puncak menara. Terdengar ada yang berkata: “Oh, jalannya terlalu susahhhhh!! Mereka TIDAK AKAN BISA sampai ke puncak.” atau: “Tidak ada kesempatan untuk berhasil…Menaranya terlalu tinggi…!! Katak-Katak kecil mulai berjatuhan satu persatu. Kecuali mereka yang tetap bersemangat menaiki menara perlahan- lahan semakin tinggi…dan semakin tinggi.. Penonton terus bersorak “Terlalu susah..!!! Tak seekor pun yang akan berhasi..l!!!” Lebih banyak lagi katak kecil yang lelah dan menyerah… Tapi ada SATU yang tetap melangkah hingga semakin tinggi dan tinggi… D

Tikus yang mencari makan

. tentang sebuah keluarga tikus dengan 8 anaknya yang masih belajar mencari makanan. Kebetulan ini adalah keluarga tikus rumahan, yang mencari makanan dari sisa-sisa makanan manusia. Ada dua anak tikus si belang dan si putih menemukan sepotong keju. Namun ada pertanyaan besar bagi kedua anak tikus tersebut, sehingga mereka ragu mengambil keju tersebut. Apa yang membuat mereka ragu? Sebab keju tersebut tidak terletak di lemari. Padahal mereka biasa mencuri makanan dari lemari. “Jangan-jangan, keju itu busuk dan dibuang.” kata si putih. “Tidak, meski dari kejauhan saya mencium kalau keju itu masih segar. Pasti enak.” kata si belang. “Tapi, warnanya kusam.” bantah di putih. “Bukan warna yang menentukan, tetapi aromanya.” kata si belang. “Ya sudah, kita ambil saja!” kata si putih. “Boleh, tapi ukurannya kecil. Paling cukup untuk kita berdua.” kata si belang. “Bukankah kata ayah, kita harus berbagi. Kita masih punya 6 saudara.” kata si putih. “Tapi percuma dibagi-bagi, nanti keba